Sabtu, 06 Oktober 2018

Laporan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL2)






LAPORAN
PRAKTEK PENGAJARAN DI SEKOLAH
TAHUN 2017


Nama 
:
Hujjah Hanifa
Nim
:
A1C114023
Jurusan
:
Pendidikan Matematika dan IPA
Program Studi
:
Pendidikan Matematika
Sekolah Latihan
:
SMP Negeri 26 Banjarmasin



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,  DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT MICROTEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
BANJARMASIN
2017

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN  ..…………………………………………………      i
KATA PENGANTAR  …………………………………………………………..      ii
DAFTAR ISI  …………………………………………………………………….     iv
BAB I PENDAHULUAN  ……………………………………………………….      1
A.    Latar Belakang  ……………………………………………………………      1
B.     Tujuan  …………………………………………………………………….      2
C.     Waktu Pelaksanaan  ……………………………………………………….      3
D.    Tempat Pelaksanaan  ……………………………………………………...       3
E.     Kegiatan dalam PPL  ……………………………………………………...      3
BAB II OBSERVASI DAN ORIENTASI SEKOLAH  ……………………...      7
A.    Deskripsi Fisik Sekolah  …………………………………………………..      7
1.      Identitas Sekolah  ……………………………………………………..      7
2.      Data Tenaga Pedidik  ………………………………………………….     8
3.      Banyaknya Siswa dan Formasi Kelas  ………………………………...      9
4.      Data Ruangan  …………………………………………………………     9
5.      Visi dan Misi Sekolah  …………………………………………………   11
6.      Suasana Lingkungan  …………………………………………………..   12
B.     Organisasi dan Personalia Sekolah  ………………………………………..   12
1.      Jadwal Pelajaran  ……………………………………………………….   13
2.      Data Keadaan Siswa  …………………………………………………..   13
3.      Data Keadaan Guru dan Staf  ………………………………………….   13
4.      Tata Tertib Guru, TU, dan Karyawan SMP Negeri 26 Banjarmasin  ….   14
5.      Kegiatan Siswa  …………………………………………………………   17
C.     Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran  …………………………………...   18
1.      Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi  ………………………….   18
2.      Program Tahunan dan Program Semester  ……………………………...   18
3.      Program Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran  ...........................   19
D.    Interaksi Pembelajaran dan Interaksi Sosial di Sekolah  ……………………   20
BAB III PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING DAN MANDIRI  ………………………………………………………………………...   23
A.    Rencana Kegiatan Pratik  ………………………………………………………   23
B.     Pelaksanaan Kegiatan Praktik Mengajar  ………………………………………   25
1.      Pelaksanaan Praktik Mengajar  …………………………………………….   25
2.      Hambatan atau Kendala  …………………………………………………...   28
C.     Pelaksanaan Kegiatan Non- Mengajar  ………………………………………...   28
1.      Latihan Mengerjakan Administrasi Sekolah/ Kelas/ Bidang Studi  ……….   28
2.      Latihan Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar Terhadap Siswa  ……   28
3.      Latihan Melaksanakan Kegiatan Ko/ Ekstrakurikuler  …………………….   29
D.    Analisis Pelaksanaan PPL  ……………………………………………………..   30
BAB IV PENUTUP  ……………………………………………………………...   32
A.    Kesimpulan  …………………………………………………………………….  32
B.     Saran- saran  ……………………………………………………………………   33










DAFTAR LAMPIRAN
1.        Profil Sekolah
2.             Denah SMP Negeri 26 Banjarmasin
3.             Stuktur Pengurus SMP Negeri 26 Banjarmasin
4.             Daftar Guru dan Staf SMP Negeri 26 Banjarmasin
5.             Jadwal Kegiatan Praktik Mengajar
6.             Jurnal Harian Kegiatan PPL
7.             Daftar Hadir Mahasiswa
8.             Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
9.             Lembar Penilaian Praktek Pengajaran di Sekolah
10.         Rekapitulasi Nilai PPL

 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tujuan pemerintah dalam pendidikan ialah mencerdaskan kehidupan bangsa yang diharapkan dapat mengharumkan nama bangsa. Maka langkah yang akan diambil oleh pemerintah adalah pembangunan yang merata disegala bidang termasuk pendidikan. Sekolah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang formal, maka diharapkan menjadi pusat pembentukan masyarakat yang terpelajar.
Pendidikan tenaga kependidikan merupakan salah satu upaya ke arah keprofesionalan keguruan. Kepada calon pendidik diberikan pengetahuan dasar berupa teori atau konsep maupun praktek di lapangan, salah satunya melalui kegiatan Pengenalan Sekolah. Pengenalan sekolah merupakan langkah awal bagi calon pendidik dalam mengenal segala kegiatan dan semua unsur yang ada di sekolah.
Observasi merupakan aktivitas merekam kejadian atau peristiwa dan fenomena. Dalam kaitannya dengan mata kuliah pengenalan sekolah ini, maka observasi diartikan sebagai aktivitas untuk mendapatkan sebanyak mungkin data yang ada di sekolah sehingga pengamat mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang keadaan sekolah.
Praktik Pengajaran di Sekolah ditujukan untuk pembentukan profesi analitis guru dan langkah awal bagi calon Guru dalam mengenal segala kegiatan dan semua unsur yang ada di sekolah. Selain itu juga akan memberikan masukan dan pengalaman langsung terhadap mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai calon Guru. Dengan keterampilan yang telah didapatkan, mahasiswa sebagai calon pendidik diharapkan mampu menerapkan atau menggunakannya, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

B.     Tujuan Praktik Pengajaran di Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah ditujukan  untuk pembentukan profesionalitas calon guru dan tenaga kependidikan yang lain. Mahasiswa calon guru juga diharapkan memperoleh pengalaman yang seawall mungkin tentang pendidikan/pembelajaran, administrasi/ pengelolaan sekolah, bimbingan dan konseling, serta kegiatan lain di sekolah, melalui tugas-tgas pada perkuliahan.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktik pengajaran di sekolah adalah pribadi calon pendidik yang mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan khusus Praktik Pengajaran di Sekolah adalah:
1.      mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan prajabatan berlangsung;
2.      menerapkan berbagai kemampuan profesionalitas keguruan secara utuh dan  terpadu dalam situasi nyata;
3.      mampu mengembangkan aspek pribadi dan aspek sosial  di lingkungan sekolah;
4.      menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya selama    pelatihan melalui refleksi, dan menuangkan hasil refleksi tersebut dalam bentuk    laporan.


C.    Waktu Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah berlangsung selama tiga bulan, yaitu dari 11 September 21017 tanggal 2017 sampai dengan tanggal 22 Desember 2017 dengan 12 kali pertemuan tatap muka di dalam kelas, termasuk ujian pertama (MID) dan ujian kedua (FINAL).

D.    Tempat Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah berlangsung di SMP Negeri 26 Banjarmasin.

E.     Kegiatan dalam Praktik Pengajaran di Sekolah
Dalam program pengajaran di sekolah ini mahasiswa sebagai calon guru diberi kesempatan berlatih secara mandiri untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata sekolah pengayaan konteks, dan mengasah kemampuan refleksi. Seperti halnya dalam latihan berbimbing, dalam pelatihan mengajar dan tugas-tugasnya keguruan lainnya secara mandiri fokus perhatian ditujukan kepada pengembangan kemampuan profesionalisme guru, yaitu kemampuan membuat persiapan mengajar, penguasaan keterampialn mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri, dan dampaknya bagi siswa. Jadi kegiatan dalam program pengajaran di sekolah ini adalah Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Praktik Pengajaran di Sekolah adalah sebagai berikut:
1. Materi pokok yang berkaitan dengan observasi-orientasi lapangan
Materi observasi dan pengenalan lapangan meliputi:
a.       Keadaan fisik, lingkungan, dan hubungan fungsional sekolah dengan masyarakat;
b.      Tata tertib sekolah
c.       Karakteristik siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi
d.      Pola hubungan fungsional dan structural organisasi antara kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan siswa
e.       Kurikulum yang berlaku disekolah
f.       Media, sumber belajar dan laboratorium
g.      Administrasi sekolah, baik akademik maupun non akademik
h.      Pedoman evaluasi dan bimbingan
i.        Strategi belajar mengajar dalam bidang studi serta evaluasinya
j.        Organisasi intra sekolah dengan berbagai kegiatannya
k.      Komite sekolah dan organisasi sekolah lainnya
2. Materi pokok yang berkaitan dengan pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya.
a.       Materi pokok dalam pelatihan keterampilan mengajar terbimbing.
Materi dalam pelatihan keterampilan mengajar terbimbing meliputi:
1)      Penyusunan program tahunan, semesteran
2)      Pengembangan materi, media, dan sumber belajar
3)      Penyusunan satuan pelajaran/persiapan mengajar harian
4)      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan
5)      Pelaksanaan penilaian hasil belajar
Materi pokok yang berkaitan dengan keterampilan mengajar di depan kelas meliputi kemampuan sebagai berikut:
1)      Pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu
2)      Penggunaan strategi pembelajaran
3)      Kemampuan berkomunikasi dengan siswa
4)      Kemampuan mendemonstrasikan khasanah metode mengajar
5)      Kemampuan mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya dengan topik dan dimensi pengetahuan yang dituntut dalam topik
6)      Kemampuan melakukan evaluasi proses dan hasil belajar, dan
7)      Kemampuan untuk tampil dengan menggunakan bahasa dan perilaku yang tepat
Selain itu, perlu pula diperhatikan kemampuan mahasiswa untuk mengadakan hubungan antar pribadi dengan siswa dan orang lain, yang meliputi:
1)      Penumbuhan sikap positif siswa
2)      Keterbukaan dan keluwesan terhadap siswa dan orang lain
3)      Kegairahan dan kesungguhan mahasiswa calon guru dalam kegiatan belajar mengajar dan
4)      Dalam pelajaran yang diajarkan, dan
5)      Pengelolaan interaksi dan perilaku dalam kelas
Prosedur pelaksanaan pelatihan mengajar terbimbing adalah sebagai berikut:
1)      Tahap pengambilan tugas dari guru pamong
2)      Konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing tentang materi, media, dan sumber belajar
3)      Membuat persiapan mengajar sesuai dengan format yang berlaku di sekolah tempat berlatih
4)      Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5)      Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa, dan
6)      Memberikan balikan dan tindak lanjut kepada siswa sesuai dengan hasil penilaian.


b.      Materi pokok dalam pelatihan keterampilan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing.
Pelatihan keterampilan tugas-tugas keguruan lainnya adalah pelatihan yang materinya di luar dari kegiatan mengajar di kelas, yaitu:
1)      Perencanaan dan pelaksanaan administrasi sekolah terutama tugas administrasi guru bidang studi, dan
2)      Perencanaan dan pelaksanaan bimbingan kesulitan belajar bidang studi
3)      Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
c.       Materi pokok yang berkaitan dengan pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri.
Adapun materi pokok pelatihan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri sama dengan materi dalam pelatihan terbimbing. Pembedanya hanya dari segi kadar keketatan pembimbingan dan supervise dari dosen pembimbing dan guru pamong.

BAB II
OBSERVASI DAN ORIENTASI SEKOLAH

A.    Deskripsi Fisik Sekolah
Adapun keadaan sekolah secara umum identitas sekolah adalah sebagai berikut:
a.      Profil (Umum) Sekolah
1.      Identitas Sekolah
1.
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 26 Banjarmasin
2.
NSS/NPSN
:
201156003009/30304212
3.
Alamat Sekolah
:
Jln. Jend. A. Yani Km. 2,5 No. 180 Banjarmasin

Nomor Telpon
:
0511-3265780
4.
Koordinat
:
Longitude: -3.3253         Latitude: 114.6034
5.
Nama Yayasan (bagi swasta)
:
--
6.
Nama Kepala Sekolah
:
H. Ahmad Nurhadi, S.Pd, M.Pd

No. Telp/HP
:
082155715159
7.
Kategori Sekolah
:
Negeri
8.
Tahun Beroperasi
:
1997
9.
Kepemilikan Tanah/Bangunan
:
Milik Pemerintah

a. Luas Tanah/Status
:
2552 m2/SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual-Beli/Hibah*

b. Luas Bangunan
:
1338 m2

c. Ruang yang diusulkan
:
4 buah RKB ukuran 9 m  36 m
10.
Data Siswa dalam 3 tahun terakhir




2.   Data Tenaga Pendidik

Jumlah Guru/Staf
Bagi SMP Negeri
Bagi SMP Swasta
Keterangan
Guru Tetap (PNS)
25 orang
-
-
Guru Tidak Tetap/ Guru Bantu
5 orang
-
-
Guru PNS Dipekerjakan (DPK)
-
-
-
Staf Tata Usaha
3 orang
-
-



3.      Banyaknya Siswa dan Formasi Kelas

KELAS VII
KELAS VIII
KELAS IX
JUMLAH
L
P
JLH
L
P
JLH
P
L
JLH
L
P
JLH
102
86
188
115
134
249
84`
108
192
301
328
629
6 KELAS
6 KELAS
6 KELAS
18    ELAS

4.      Data Ruangan
a)      Data Ruang Kelas


Jumlah

Luas (m2)
Jumlah ruang lainnya
yang digunakan untuk ruang Kelas
Jumlah ruang yang digunakan untuk ruang Kelas

Ruang Kelas

18

63 m2

-


18
                                                                 
b)      Data Ruang Lainnya
No
Jenis Ruang
Jumlah
Luas (m2)
Keterangan
1
Laboratorium Bahasa
1
180 m2
Lengkap
2
Laboratorium IPA
1
90 m2
Lengkap
3
Ruang Perpustakaan
1
48 m2
Lengkap
4
Ruang UKS
1
12 m2
Lengkap
5
Ruang Koperasi
1
2 m2
Lengkap
6
Ruang BP/BK
1
26,4 m2
Lengkap
7
Ruang Kepala Sekolah
1
28 m2
Lengkap
8
Ruang TU
1
28 m2
Lengkap
9
Ruang Guru
1
105,6 m2
Lengkap
10
Ruang OSIS
1
16 m2
Lengkap
11
KM/WC Gru
1
1 m2
Lengkap
12
KM/WC Siswa
5
1 m2
Lengkap
13
Musholla
1
26,4 m2
Lengkap
14
Gudang
1
48 m2
Lengkap
15
Ruang Pramuka
1
20 m2
Lengkap
16
Kantin
4
48 m2
Lengkap
     


b.  Visi
Mewujudkan siswa, guru dan karyawan unggul dalam penguasaan IPTEK yang berlandaskan IMTAQ, berbudi pekerti luhur, berkarakter, dan berwawasan lingkungan.

c.       Misi

1.         Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasari keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.         Melaksanakan pembelajaran secara intensif, terjadwal, efektif, dan efisien bagi guru dan siswa.
3.         Menumbuhkan semangat keunggulan pada warga sekolah dan membudayakan sikap peduli terhadap lingkungan hidup serta kearifan lokal.
4.         Melengkapi dan memberdayakan median pelajaran secara optimal untuk meningkatkan prestasi akademis siswa.

Perjalanan Perubahan Sekolah            : 1997 SMP Negeri 29
                                                                  1998 SLTP Negeri 28
                                                                  1998 SLTP Negeri 26
                                                                  2004 SMP Negeri 26
d.      Letak Geografis Sekolah
Batas-batas lingkungan SMP Negeri 26 Banjarmasin adalah:
a)      Sebelah Utara                        :  Jalan Jendral Ahmad Yani
b)      Sebelah Selatan                     : Tanah milik H. Harun
c)      Sebelah Barat                        : Tanah Milik Beni Mutiara
d)     Sebelah Timur                        : Tanah Milik H. Bahrun

e.       Suasana lingkungan
Secara umum keadaan sekolah tampak asri, bersih indah serta nyaman. Di halam sekolah terdapat pohonpohon yang membuat rindang dan teduh. Selain itu, kolam ikan yang terdapat di depan ruangan pengawas juga menambah ketenangan di lingkungan sekolah. Akan tetapi, suara bising jalan raya kadang-kadang mengganggu konsentrasi siswa saat pembelajaran berlangsung.
Untuk kualitas dan kuantititas sarana/media pembelajaran yang tersedia di SMP Negeri 26 Banjarmasin sudah terpenuhi dengan baik, seperti kondisi meja dan kursi siswa, ruangan kelas, ruang laboratorium, perpustakaaan dan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar.
     
B.     Organisasi dan Personalia Sekolah
Kegiatan belajar mengajar di sekolah terjadwal dengan baik dan terorganisir dengan baik, sehingga siswa dan guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan tertib dan teratur. Latar belakang siswa berasal dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda golongan dan lingkungan.
Pembagian tugas guru disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan keahlian guru, selain itu guru juga bertugas sebagai penyelenggara pengelolaan kelas. Kepala sekolah sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan sekolah dengan bantuan wakil kepala sekolah.
Organisasi sekolah juga sangat berperan penting dalam kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah. Organisasi sekolah juga sudah diakui keberadaannya.



1.      Jadwal pelajaran
Jadwal kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 26 Banjarmasin telah ter-jadwal dengan baik dan diorganisir dengan rapi sehingga guru dapat melakukan tugasnya dengan baik pula dan siswa dapat belajar dengan teratur. Adapun  jadwal pelajaran untuk kelas VII, VIII, dan IX semester ganjil tahun 2016/2017 (terlampir) .

2.      Data Keadaan Siswa(i)
Jumlah siswa(i) SMP Negeri 26 Banjarmasin tahun pelajaran 2016-2017 pada bulan Juli 2016 sampai sekarang berjumlah  siswa(i) dengan rincian sebagai berikut:
Kelas VII                                               :  188 siswa(i)          
Kelas VIII                                              :  249 siswa(i)          
Kelas IX                                                 :  192 siswa(i)
           
3.      Data Keadaan Guru dan Staf
a.       Jumlah guru
Laki-laki    : 12 orang
Perempuan            : 21 orang

b.      Status guru
Guru tetap             : 25 orang
Guru tidak tetap    :  5 orang
Tata Usaha            :  3 orang


c.       Pembagian tugas guru
Pada umumnya pembagian tugas guru terhadap mata pelajaran yang diasuh sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian guru masing-masing. Pembagian tugas guru ditentukan oleh kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah bidang Kurikulum.

d.      Jabatan guru
Disamping bertugas sebagai tenaga pendidik atau pengajar, guru juga memegang jabatan dalam menyelenggarakan pengelolaan kelas
4.      Tata Tertib Guru, TU, dan Karyawan SMP Negeri 26 Banjarmasin
Tata tertib guru, TU, dan karyawan yang ada di SMP Negeri 26 Banjarmasin yaitu:

a.       Ketentuan Umum (Untuk Semua Tenaga Pendidik dan Kependidikan)
1)      Mentaati jam kerja PNS yaitu hadir ke sekolah paling lambat 10 menit sebelum kegiatan KBM di sekolah dilaksanakan (Pk 07.00 WITA) dan pulang setelah KBM berakhir (Pk 14.00 WITA).
2)      Mengisi dan menandatangani daftar kehadiran baik waktu datang dan waktu pulang.
3)      Memakai seragam dinas sesuai dengan ketentuan Pemerintah Kota Banjarmasin dan sekolah.
4)      Bagi PNS yang meninggalkan tugas harus minta izin kepada Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah untuk diberikan surat tugas, dan bagi yang tidak hadir supaya mengirim surat, serta bagi yang sakit lebih dari 2 hari harus disertai dengan Surat Keterangan Sakit dari Dokter.
5)      Mengikuti upacara bendera baik setiap hari Senin maupun upacara Nasional/Keagamaan yang dilaksanakan di sekolah atau tempat lain yang ditentukan.
6)      Mengikuti kegiatan Jum’at Bersama (Keagamaan, Kebersihan, dan Senam).
7)      Berpartisipasi aktif mengikuti Senam Gerakan Hari Aktif Nasional (Gerhana) sebelum KBM dimulai (Pk 07.00 WITA).
8)      Menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak didik terutama mengenai disiplin, perilaku, dan kinerja.
b.      Sebagai Tenaga Pendidik (Guru)
1.      Mempunyai perangkat KBM dan dibuat sendiri (asli) oleh yang bersangkutan sebelum melaksanakan kegiatan.
2.      Melakukan evaluasi dan analisis hasil belajar, paling sedikit 3 kali dalam setiap semester, untuk dilakukan perbaikan dan pengayaan dan rekapitulasi oleh tim verifikasi untuk nilai proses pembuatan nilai rapot.
3.      Pada waktu melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi dan media yang menarik dengan memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas yang ada.
4.      Melaporkan pencapaian target kurikulum dan daya serap sesuai dengan Hasil Ulangan Harian Murni.
5.      Setiap guru hendaknya memperhatikan kehadiran siswa setiap kali mengawali KBM di kelas.
6.      Setiap guru supaya benar-benar memperhatikan kebersihan ruangan dan papan tulis sebelum memulai pelajaran.
7.      Setiap guru hendaknya peka terhadap pelanggaran tata tertib.

c.       Wali Kelas
1.      Setiap hari memonitor kehadiran siswa dan kebersihan kelas yang menjadi tanggungjawab melalui ketua kelas serta petugas kebersihan kelas.
2.      Mendampingi, mengawasi, dan mengatur siswanya dalam setiap kegiatan Upacara Bendera, Senam Gerhana, maupun Jum’at bersama (keagamaan, kebersihan, dan senam).
3.      Membuat dan melaporkan rekapitulasi dan persentase kehadiran siswa kepada Tata Usaha setiap akhir bulan.
4.      Bekerja sama dengan guru BP/BK dalam menangani siswa kelas binaannya yang bermasalah, termasuk pemanggilan orang tua/wali.

d.      Pengawas Harian
1.      Hadir ke sekolah 15 menit sebelum KBM dimulai dan pulang setelah KBM pada hari itu berakhir.
2.      Mengatur dan memonitor pelaksanaan KBM di setiap kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3.      Mengatasi dan mencarikan solusi terhadap adanya kejadian yang mengganggu KBM pada hari itu (misalnya:mencarikan guru pengganti, mengarahkan siswa ke perpustakaan yang guru pengajarnya tidak ada/berhalangan).
4.      Memberikan rekomendasi kepada pengawas harian hari berikutnya jika ada permasalahan/kejadian yang perlu ditindaklanjuti pada hari berikutnya (misal: siswa bolos).
5.      Memberikan izin bagi siswa yang meninggalkan pelajaran atau keluar sekolah setelah mendapat persetujuan dari guru yang mengajar di kelasnya.
6.      Membuat dan menandatangani laporan pelaksanaan tugas pada Buku Pengawas Harian (baik pengawas 1 maupun pengawas 2).

5.      Kegiatan siswa
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan satu-satunya organisasi yang diakui keberadaannya dengan Kepala Sekolah sebagai Pembina Utama dan Siswa(i) sebagai anggotanya.

Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 26 Banjarmasin antara lain:
a.    Kepramukaan
b.   Olah raga
c.    Seni Tari dan Musik
d.   Palang Merah Remaja (PMR)
e.           Paduan Suara
f.           PMR
g.          Paskibra
h.          PKS



C. Kurikulum Dan Perangkat Pembelajaran
1.      Pengembangan silabus berbasis kompetensi.
          Silabus merupakan  pengganti GBPP pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat dengan nama KTSP. Silabus dapat diartikan sebagai susunan materi pembelajaran yang teratur dalam setiap pelajaran yang ditentukan, pada kelas atau semester tertentu. Komponen-komponen silabus terdiri dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok, Strategi Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu serta Sumber Bahan. Format dan sistematika silabus disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi.

2.      Program Tahunan dan Program Semester.
Program tahunan yaitu perencanaan yang menggambarkan pokok-pokok keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun yang dibagi dalam dua semester, semester satu dan semester dua, untuk melaksanakan program tersebut harus sesuai dengan SILABUS.
Program semester merupakan perencanaan kegiatan belajar-mengajar yang harus dipersiapkan guru untuk memasuki masa belajar siswa selama satu semester (enam bulan) di sekolah. Program semester berfungsi sebagai bahan acuan dalam membuat kalender kegiatan belajar mengajar dalam hal menentukan jumlah minggu efektif dalam setiap semester dan sebagai bahan acuan dalam menyususn program satuan pelajaran. Dalam penyusunan program ini yang digunakan adalah AMP dan Program tahunan yang merupakan hasil penjabaran dari SILABUS.
Kedua program ini sama-sama memiliki keterkaitan, hanya saja program semester ini memiliki cakupan alokasi waktu yang lebih sempit disbanding program tahunan. Program tahunan adalah rencana kegiatan selama satu tahun ajaran sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia dalam SILABUS. Sedangkan program semester adalah rencana pelaksanaan program pembelajaran suatu mata pelajaran dalam waktu yang lebih cepat, sehingga akan lebih mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar dan pembelajaran.

3.      Program Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran.
Satuan pelajaran adalah salah satu bagian dari program pembelajaran yang terdiri dari bahasan yang disajikan dalam beberapa pertemuan. Program ini juga dapat berguna bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai acuan dalam menyusun rencana pembelajaran.
Dalam menyusun program satuan pelajaran ini harus diperhatikan kesesuaian antara pembelajaran khusus, materi pelajaran, metode yang digunakan, media pengajaran dan kegiatan belajar serta sumber dan alat penilaian. Materi tersebut disusun dengan  tujuan pembelajaran yang mengacu pada SILABUS.
Untuk mengembangkan program pengajaran dalam bentuk satuan pelajaran perencanaan diharapkan melakukan langkah-langkah berikut:
-Mengkaji pokok bahasan atau sub pokok bahasan dalam SILABUS dan kaitannya dengan TPU dan TPK.
-Mengkaji konsep atau prinsip yang terdapat dalam SILABUS dan membuat peta konsep.
-Mengkaji buku materi yang terkait dalam buku paket atau buku lain yang setara sebagai bahan materi yang akan dibahas.
-Mengkaji soal-soal dari materi yang terkait dalam buku-buku yang setara.
-Mengkaji waktu yang tersedia untuk pengembangan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam program semester.
          Rencana pembelajaran adalah persiapan guru dalam setiap pertemuan, yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Komponen-komponennya terdiri dari tujuan pembelajaran khusus, uraian materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, kunci penilaian dan alat penilaian.
         Rencana pembelajaran merupakan perencanaan pembelajaran untuk persiapan guru dalam pengelolaan proses pembelajaran dalam satu kali tatap muka. Fungsinya sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan efesien serta jalannya proses belajar mengajar menjadi lebih terarah.

D.    Interaksi Pembelajaran Dan Interaksi Sosial Di Sekolah
1.        Tahap kegiatan awal
          Pada tahap kegiatan awal disebut juga dengan pendahuluan. Guru sudah melaksanakan tahap awal dengan baik. Saat memasuki ruang kelas guru mengucapkan salam kemudian mencek kehadiran, berdo’a sebelum memulai pelajaran, dan memastikan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.
          Untuk mengukur daya ingat siswa guru juga mengulang pelajaran sebelumnya secara singkat agar siswa lebih mengerti dan memahami materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
          Sebelum masuk pada inti pelajaran guru sudah menuliskan terlebih dahulu materi pembelajaran, serta memaparkan tujuan pembelajaran dengan cukup menarik sehingga dapat menarik minat siswa dalam memulai pelajaran.


2.      Tahap kegiatan inti
          Tahap kegiatan inti dalam proses belajar mengajar adalah suatu tahap kegiatan penyampaian informasi tentang materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa dan disampaikan oleh guru. Pada tahap ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Dalam proses belajar guru menjelaskan tentang materi bilangan bulat disertai contoh pada setiap penjelasan. Kemudian guru memberikan tugas individu tentang materi yang telah disampaikan. Siswa di perintahkan menjawab soal dengan durasi waktu yang ditentukan, kemudian salah satu siswa disuruh maju kedepan menuliskan jawaban dari tugas yang telah diberikan. Semua metode ini cukup berhasil dengan baik karena siswa cukup antusias menjawab pertanyaan dari guru, cuma hanya ada beberapa siswa saja yang kurang memperhatikan. Dalam pengelolaan kelas pun guru sudah mampu dengan baik melaksanakannya, ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang mendapat teguran baik secara langsung oleh guru. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat kembali fokus dan berusaha tanggap dengan penjelasan materi yang disampaikan.
3.      Tahap kegiatan akhir
          Tahap kegiatan akhir ini adalah suatu tahap kegiatan dimana guru mengakhiri kegiatan inti. Tahap ini dimaksudkan agar memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah disampaikan dan mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar  mengajar. Tahap akhir juga terlihat sangat baik, karena apa yang dilakukan guru sudah sesuai dan dilaksanakan dengan cukup sempurna. Sebelum mengakhiri kegietan belajar guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan pada buku LKS (lembar kerja siswa) dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan berikutnya. Setelah itu guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dari pembelajaran materi yang telah dibahas. Sebelum menutup pelajaran guru juga memberikan kata-kata mutiara yang dapat menginspirasi siswa. Selanjutnya guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam sebagai akhir proses pembelajaran pada hari tersebut.
 
BAB III
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING DAN MANDIRI

A.    RENCANA KEGIATAN PRAKTIK
Kegiatan praktik mengajar atau latihan mengajar bagi mahasiswa calon guru yang melaksanakan Praktik Pengajaran di Sekolah dengan sistem magang dilaksanakan 12 kali dalam jangka waktu selama 3 bulan, jadwal kegiatan mengajar dapat dilihat pada lampiran.
Penilaian praktik pengajaran di sekolah
1.      Aspek yang dinilai meliputi:
a.       Latihan mengajar terbimbing
1)      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2)      Pelaksanaan Latihan Mengajar
3)      Hubungan Antar Pribadi
b.      Mengerjakan tugas administrasi
c.       Mengerjakan tugas membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang studi
d.      Ikut melaksanakan kegiatan ko/ekstra kurikuler
2.      Instrumen Penilaian
a.     Latihan mengajar terbimbing
1)      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dinilai menggunakan APKG 1
2)      Pelaksanaan Latihan Mengajar Terbimbing/Mandiri dinilai dengan APKG 2
3)      Hubungan Antar Pribadi dinilai dengan APKG 3
b.       Mengerjakan tugas administrasi dinilai dengan Lembar Penilaian Tugas melaksanakan administrasi sekolah
c.        Mengerjakan tugas membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang studi dinilai dengan Lembar Penilaian Tugas Memberikan Bimbingan Belajar
d.       Ikut melaksanakan kegiatan ko/ekstra kurikuler dinilai dengan Lembar Penilaian Tugas Melaksanakan Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler

Sebelum penilaian praktek mengajar terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong mengenai materi yang akan diajarkan, waktu pelaksanaan praktek serta mengkonsultasikan tentang perangkat pembelajaran yang dibuat. Perangkat pembelajaran ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dan penilaian praktek mengajar berlangsung pada praktek mengajar ke-8 dan ke-12. Dengan penilaian pertama dianggap sebagai nilai middle test dan penilaian yang kedua dianggap sebagai nilai final test.
Dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mahasiswa calon guru harus menyesuaikan model pembelajaran dengan materi yang akan diajarkan, hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran berlangsung lebih menarik sehingga siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu pengelolaan waktu untuk tiap-tiap langkah pembelajaran juga harus diperhatikan agar kegiatan pembelajaran dapat selesai tepat waktu sesuai alokasi waktu yang tersedia.
1.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke- 1
Ujian ke 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 November 2017, yaitu pada pokok bahasan menentukan persaman garis lurus yang melalui dua titik, Model Pembelajaran yaitu Kooperatif Tipe Snowball Trowling dengan metode diskusi kelompok dan pemberian tugas. Ujian pertama dilaksanakan di kelas VIIIC pada jam pelajaran 1-2. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke-1 adalah sebagai berikut (Terlampir).

2.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke- 2
Ujian ke-2 dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Setemberr 2017 yaitu pada  pokok bahasan mengggunakan menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus. Model pembelajaran yang digunakan, yaitu metode diskusi kelompok tanya jawab, dan penugasan. Ujian ke-2 dilaksanakan di kelas VIIIC pada jam pelajaran 5-6. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke-2 adalah sebagai berikut (Terlampir).

B.     PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR
1.      Pelaksanaan Praktik Mengajar
Kegiatan praktik mengajar di kelas yang dilaksanakan pada Praktik Pengajaran di Sekolah ini dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan termasuk middle test dan final test. Pada hari pertama di sekolah mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah di berikan pengarahan terlebih dahulu oleh kepala sekolah dan koordinator Praktik Pengajaran di Sekolah sekaligus diperkenalkan dengan guru pamong masing-masing program studi. Setelah itu peserta Praktik Pengajaran di Sekolah setiap program studi menentukan jadwal kegiatan mengajarnya.
Sebelum melaksanakan kegiatan praktek mengajar di kelas mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah terlebih dahulu meminta materi pelajaran kepada guru pamong kemudian membuat rencana pembelajaran. Setelah itu materi pelajaran dan perangkat pembelajaran tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru pamong. Perangkat pembelajaran tersebut ditulis ke dalam buku yang sudah disediakan dan hal tersebut dilakukan setiap kali akan melaksanakan praktek mengajar di kelas. Selain perangkat pembelajaran mahasiswa juga harus membuat media pembelajaran yang sebelumnya juga dikonsultasikan dengan guru pamong.
Untuk melengkapi materi pelajaran penulis mencari bahan-bahan yang menunjang materi terutama diperoleh dari guru pamong serta perpustakaan sekolah.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran cukup bervariasi, seperti kooperatif, presentasi, ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab. Untuk penilaian pada saat mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah melaksanakan kegiatan mengajar di kelas guru pamong langsung dapat mengisi skor nilai yang sudah disediakan dalam APKG baik itu mengenai perangkat pembelajarannya dan juga pada waktu pelaksanaan mengajar di kelas.
Peranan dosen pembimbing juga pada dasarnya ikut menentukan dalam penilaian meskipun tidak selalu pada saat mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah melaksanakan kegiatan mengajar di kelas namun hanya pada  latihan ke 8 (ujian ke- 1) dan latihan ke 12 (ujian ke- 2).
a.       Saran-saran dari Guru Pamong
Selama praktek mengajar di SMP Negeri 26 Banjarmasin, penulis merasa senang atas bimbingan dan perhatian yang telah diberikan oleh guru pamong. Saran-saran yang diajukan guru pamong sangat berguna bagi penulis terutama dalam memperbaiki cara mengajar di kelas maupun dalam pembuatan rencana pembelajaran. Berdasarkan saran yang diajukan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi dalam proses belajar mengajar yaitu diantaranya sebagai berikut :
1)      Dalam persiapan mengajar, rencana pembelajaran harus jelas, terperinci dan rapi.
2)      Tujuan Pembelajaran disampaikan dengan menggunakan media carta dan nanti diakhir pelajaran ditampilkan kembali yang bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam menyimpulkan pelajaran.
3)      Pada saat mengajar perhatikan dengan baik waktu pembelajaran dan pengelolaan kelas terutama pada saat diskusi berlangsung.
4)      Kesimpulan sangatlah penting di akhir pelajaran dan usahakan berikan tugas rumah untuk masing-masing siswa agar siswa belajar kembali dirumah sesuai materi yang tadi telah diajarkan.
5)      Pada metode pembelajaran sebaiknya diberikan variasi metode latihan.
6)      Untuk tulisan pada carta diperbesar agar siswa yang duduk di belakang dapat melihat tulisannya dengan jelas.
7)      Untuk siswa yang ribut perlu di tegur.

b.      Saran-saran dari Dosen Pembimbing
Saran dari dosen pembimbing adalah agar mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar supaya dapat mempersiapkan rencana pembelajaran dan kelengkapan mengajar misalnya saja menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu, dalam rencana pembelajaran harus diperhatikan hubungan antara tujuan pembelajaran umum dan khusus, contoh soal, dan evaluasi. Dalam membahas materi dan memberikan contoh diusahakan mengangkat masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menentukan metode pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.


2.      Hambatan atau Kendala
Secara umum hambatan dalam praktek mengajar adalah masalah penentuan metode belajar mengajar yang belum tepat, pengelolaan kelas, pengelolaan waktu, selain itu juga penentuan dan pembuatan media pembelajaran yang masih belum sempurna. Juga kurang bisanya mengatur siswa dalam kelas, dan masih belum bisa menegur siswa yang ribut.
Pada dasarnya hambatan atau kendala di atas karena keterbatasan  pengalaman dan kurangnya pengetahuan yang cukup pada mahasiswa peserta PPL II sendiri. Oleh karena itu peran dari guru pamong dan dosen pembimbing sangatlah penting sekali, dimana guru pamong atau dosen pembimbing bahkan dari teman–teman lainnya bisa memberikan suatu petunjuk, saran, dan bimbingan yang baik kepada mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah.

C.    PELAKSANAAN KEGIATAN NON- MENGAJAR
1.      Latihan Mengerjakan Administrasi Sekolah / Kelas / Bidang Studi
Kegiatan administrasi yang ada di SMP Negeri 26 Banjarmasin sangatlah banyak, beberapa diantaranya yang bisa penulis laporkan adalah sebagai berikut :
a.       Ikut membantu kegiatan piket pengawas harian.
b.      Memberikan dan memeriksa tugas atau latihan.
c.       Mengabsen kehadiran siswa.
d.      Memeriksa dan memasukkan nilai hasil latihan ke daftar nilai.
2.      Latihan melaksanakan kegiatan bimbingan belajar terhadap siswa
Tidak semua siswa selalu berhasil dalam proses pembelajaran, masih terdapat siswa yang sering mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya motivasi belajar, persoalan pribadi, perkembangan emosi remaja yang umumnya masih labil dan lain sebagainya.
Tahap awal dalam kegiatan ini adalah mendiagnosa atau memperhatikan sikap siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Siswa bermasalah dapat teridentifikasi dari sikapnya di dalam kelas sewaktu belajar dan hasil test yang diperolehnya.
Kegiatan membimbing kesulitan belajar siswa secara umum adalah mengidentifikasi siswa yang hasil testnya  rendah atau mengalami kesulitan dalam belajar atau masalah-masalah lain yang menyangkut aktivitas pembelajaran, memperkirakan penyebab-penyebabnya, menentukan prioritas pemberian bimbingan serta memberikan alternatif pemecahan masalah dan melaksanakan bimbingan seperti memberikan pengayaan terhadap materi pelajaran dan memberikan test perbaikan. Selain itu juga dapat memberikan bimbingan terhadap siswa yang selalu membuat ribut di kelas dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas dengan tujuan supaya lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran dan menerima pelajaran.
Cara pemberian bimbingan ini dilakukan secara bertahap dan kontinu. Siswa-siswa tersebut harus didekati dengan cara yang halus dan sopan, selain itu juga harus diperlakukan dengan tegas dan diberikan pengertian mengenai tugas dan tanggungjawabnya.
3.      Latihan Melaksanakan kegiatana ko/ekstrakurikuler
Kegiatan ko/ekstra kurikuler yang dapat diikuti oleh mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah di SMP Negeri 26 Banjarmasin di antaranya sebagai berikut:
a.       Mengikuti kegiatan upacara bendera setiap hari Senin dan hari–hari besar di halaman sekolah.
b.      Menjaga piket pengawas setiap hari sabtu.
c.       Mengikuti ekstrakurikuler PKS pada hari Selasa, Drumband pada hari tertentu dan Pramuka hari Sabtu.


D.    ANALISIS PELAKSANAAN PPL

Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah menggunakan sistem magang dengan perhitungan 12 kali melakukan pertemuan atau praktek mengajar dan berbagai kegiatan lainnya selama berada di sekolah latihan. Kegiatan pelaksanaaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa calon guru. Pada kegiatan ini secara umum mahasiswa dapat lebih banyak mengenal dunia pendidikan sebagai tahap awal sehingga pada saat mereka menekuni dunia tersebut tidak canggung lagi.
Kehadiran mahasiswa di sekolah cukup diperhatikan. Mahasiswa berusaha untuk hadir setiap hari di sekolah dengan jadwal praktik yang telah ditentukan. Apabila tidak hadir ke sekolah harus meminta izin kepada koordinator Praktik Pengajaran di Sekolah atau guru pamong masing-masing.
1.      Analisis Tentang Pelaksanaan Praktik Mengajar
Dalam melaksanakan latihan mengajar di kelas haruslah terarah dengan perhitungan yang matang baik itu mengenai persiapan, perencanaan dan pelaksanaannya, untuk itu peserta Praktik Pengajaran di Sekolah haruslah benar-benar mempersiapkannya dari awal. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar di kelas terlebih dahulu rencana pembelajaran di konsultasikan dengan guru pamong. Disinilah hak guru pamong untuk memberikan arahan dan masukan bagi mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah.
Begitu banyak pengalaman yang dapat dirasakan sewaktu mengajar di kelas, diantaranya dapat merasakan bagaimana berdiri di depan kelas dan menjadi pusat perhatian siswa, dimana saat itu kita merupakan tenaga pengajar yang berperan sebagai fasilitator selama kegiatan belajar.
Pada saat praktik mahasiswa didampingi oleh guru pamong. Setelah praktik selesai guru pamong memberikan refleksi berupa saran-saran. Begitu juga dengan dosen pembimbing. Oleh karena itulah, kerjasama yang baik antara mahasiswa, guru pamong, dan dosen pembimbing sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini.
Saran-saran yang diberikan baik dari dosen pembimbing maupun dari guru pamong menjadi masukan bagi mahasiswa untuk memperbaiki lagi kegiatan praktek mengajar sehingga diharapkan dapat disempurnakan dan lebih dioptimalkan.
Situasi kelas yang dihadapi selama berlangsungnya proses belajar mengajar dapat dikelola dengan baik. Didalam proses belajar mengajar  sebagian besar siswa berperan aktif walaupun ada yang berbicara namun yang dibicarakan hanyalah seputar pada pelajaran yang sedang dipelajari sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
Selain kegiatan mengajar seorang guru juga mempunyai tugas lain yaitu tugas non mengajar yang dilaksanakan untuk menunjang seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah, seperti pelaksanaan kegiatan administrasi, bimbingan kesulitan belajar dan kegiatan ekstra kurikuler dimana dalam hal ini mahasiswa di tuntut harus dapat mengenal dan memperhatikan tugasnya selain hanya tugas mengajar di kelas. Kegiatan-kegiatan tersebut di harapkan akan membawa manfaat bagi mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah yang nantinya akan terjun langsung ke lapangan tanpa ada pembimbing lagi.
Selain itu dengan adanya kegiatan-kegiatan non mengajar ini diharapkan  juga peserta Praktik Pengajaran di Sekolah dapat bersosialisasi, serta dapat menjalin interaksi yang baik dengan siswa, guru-guru dan karyawan di tempat sekolah latihan. Dengan demikian peserta Praktik Pengajaran di Sekolah dapat mengenal karakter siswa dan menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan secara konkrit. Sehingga nantinya tercipta sebuah pendidikan yang benar-benar berguna bagi agama, nusa dan bangsa.


BAB IV
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah bermaksud untuk pembentukan profesionalitas guru sebagai tenaga pendidikan yang diharapkan memiliki wawasan yang luas dan terampil dalam hal pelaksanaan kegiatan pendidikan baik secara formal maupun non formal. Selain itu juga diharapkan dengan Praktik Pengajaran di Sekolah ini terbentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya.
Selain beberapa uraian diatas, beberapa kesimpulan yang dapat diambil diantaranya sebagai berikut :
1.      Kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan bertempat di SMP Negeri 26 Banjarmasin.
2.      Selama melaksanakan Praktik Pengajaran di Sekolah ini mahasiswa dituntut untuk melaksanakan praktek mengajar sebanyak 12 kali pertemuan termasuk middle test dan final test dengan sistem penilaian melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG).
3.      Selain pelaksanaan mengajar di kelas mahasiswa juga dituntut untuk melaksanakan tugas non mengajar seperti  mengerjakan administrasi sekolah, bimbingan belajar dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
4.      Peranan guru pamong dan dosen pembimbing sangat besar dalam hal memberi saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis sebagai bekal khususnya bagi seorang calon guru yang akan diterapkan nantinya saat sudah terjun ke lapangan.


B.     SARAN – SARAN
1.      Setiap mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Pengajaran di Sekolah di sekolah latihan, sejak awal hendaknya mempersiapkan diri baik fisik maupun mental, sehingga nantinya dapat menghadapi berbagai kendala yang mungkin terjadi.
2.      Hambatan atau kendala yang dialami selama dalam praktek mengajar hendaknya dijadikan sebagai pengalaman dan koreksi diri bagi calon guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar agar nantinya bisa lebih baik lagi.
3.      Untuk kemudahan dalam proses penilaian atau ujian bagi mahasiswa yang menjalankan Praktik Pengajaran di Sekolah, alat penilaian atau APKG yang ada perlu disesuaikan dengan perkembangan kurikulum yang diterapkan di sekolah.
4.      Perlu diperhatikan motivasi belajar siswa, sehingga keberhasilan pendidikan dapat ditingkatkan. Selain itu motivasi guru juga perlu ditingkatkan lagi agar dapat dicapai hasil belajar.
5.      Calon guru juga harus bisa membuat peserta didik terpacu untuk lebih semangat belajar.



0 komentar:

Posting Komentar