LAPORAN
PRAKTEK PENGAJARAN DI SEKOLAH
TAHUN 2017
Nama
|
:
|
Hujjah Hanifa
|
Nim
|
:
|
A1C114023
|
Jurusan
|
:
|
Pendidikan Matematika dan IPA
|
Program Studi
|
:
|
Pendidikan Matematika
|
Sekolah Latihan
|
:
|
SMP Negeri 26 Banjarmasin
|
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT MICROTEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
BANJARMASIN
2017
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ..………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Latar
Belakang
…………………………………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………. 2
C. Waktu
Pelaksanaan ………………………………………………………. 3
D. Tempat
Pelaksanaan ……………………………………………………... 3
E. Kegiatan
dalam PPL ……………………………………………………... 3
BAB
II OBSERVASI DAN ORIENTASI SEKOLAH
……………………... 7
A. Deskripsi
Fisik Sekolah ………………………………………………….. 7
1. Identitas
Sekolah …………………………………………………….. 7
2. Data
Tenaga Pedidik …………………………………………………. 8
3. Banyaknya
Siswa dan Formasi Kelas ………………………………... 9
4. Data
Ruangan ………………………………………………………… 9
5. Visi
dan Misi Sekolah ………………………………………………… 11
6. Suasana
Lingkungan ………………………………………………….. 12
B. Organisasi
dan Personalia Sekolah ……………………………………….. 12
1. Jadwal
Pelajaran ………………………………………………………. 13
2. Data
Keadaan Siswa ………………………………………………….. 13
3. Data
Keadaan Guru dan Staf …………………………………………. 13
4. Tata
Tertib Guru, TU, dan Karyawan SMP Negeri 26 Banjarmasin …. 14
5. Kegiatan
Siswa ………………………………………………………… 17
C. Kurikulum
dan Perangkat Pembelajaran …………………………………... 18
1. Pengembangan
Silabus Berbasis Kompetensi …………………………. 18
2. Program
Tahunan dan Program Semester ……………………………... 18
3. Program
Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran
........................... 19
D. Interaksi
Pembelajaran dan Interaksi Sosial di Sekolah
…………………… 20
BAB
III PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING DAN MANDIRI ………………………………………………………………………... 23
A. Rencana
Kegiatan Pratik ……………………………………………………… 23
B. Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Mengajar ……………………………………… 25
1. Pelaksanaan
Praktik Mengajar ……………………………………………. 25
2. Hambatan
atau Kendala …………………………………………………... 28
C. Pelaksanaan
Kegiatan Non- Mengajar ………………………………………... 28
1. Latihan
Mengerjakan Administrasi Sekolah/ Kelas/ Bidang Studi ………. 28
2. Latihan
Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar Terhadap Siswa …… 28
3. Latihan
Melaksanakan Kegiatan Ko/ Ekstrakurikuler …………………….
29
D. Analisis
Pelaksanaan PPL …………………………………………………….. 30
BAB
IV PENUTUP
……………………………………………………………... 32
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 32
B. Saran-
saran …………………………………………………………………… 33
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil Sekolah
2.
Denah SMP Negeri 26 Banjarmasin
3.
Stuktur Pengurus SMP Negeri 26 Banjarmasin
4.
Daftar
Guru dan Staf SMP Negeri 26 Banjarmasin
5.
Jadwal Kegiatan Praktik Mengajar
6.
Jurnal Harian Kegiatan PPL
7.
Daftar Hadir Mahasiswa
8.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
9.
Lembar Penilaian Praktek Pengajaran
di Sekolah
10.
Rekapitulasi Nilai PPL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pemerintah dalam pendidikan ialah mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diharapkan dapat mengharumkan nama bangsa. Maka langkah
yang akan diambil oleh pemerintah adalah pembangunan yang merata disegala
bidang termasuk pendidikan. Sekolah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang formal, maka diharapkan menjadi pusat pembentukan masyarakat yang
terpelajar.
Pendidikan
tenaga kependidikan merupakan salah satu upaya ke arah keprofesionalan
keguruan. Kepada calon pendidik diberikan pengetahuan dasar berupa teori atau
konsep maupun praktek di lapangan, salah satunya melalui kegiatan Pengenalan Sekolah.
Pengenalan sekolah merupakan langkah awal bagi calon pendidik dalam mengenal
segala kegiatan dan semua unsur yang ada di sekolah.
Observasi merupakan
aktivitas merekam kejadian atau peristiwa dan fenomena. Dalam kaitannya dengan mata kuliah pengenalan
sekolah ini, maka observasi diartikan sebagai aktivitas untuk mendapatkan
sebanyak mungkin data yang ada di sekolah sehingga pengamat mendapatkan
gambaran yang sebenarnya tentang keadaan sekolah.
Praktik Pengajaran di Sekolah ditujukan
untuk pembentukan profesi analitis guru dan langkah awal bagi calon Guru dalam
mengenal segala kegiatan dan semua unsur yang ada di sekolah. Selain itu juga
akan memberikan masukan dan pengalaman langsung terhadap mahasiswa di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai calon Guru. Dengan keterampilan
yang telah didapatkan, mahasiswa sebagai calon pendidik diharapkan mampu
menerapkan atau menggunakannya, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
B. Tujuan Praktik Pengajaran di Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah
ditujukan untuk pembentukan
profesionalitas calon guru dan tenaga kependidikan yang lain. Mahasiswa calon
guru juga diharapkan memperoleh pengalaman yang seawall mungkin tentang
pendidikan/pembelajaran, administrasi/ pengelolaan sekolah, bimbingan dan
konseling, serta kegiatan lain di sekolah, melalui tugas-tgas pada perkuliahan.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktik
pengajaran di sekolah adalah pribadi calon pendidik yang mempunyai seperangkat
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta pola tingkah laku yang
diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan khusus Praktik Pengajaran di Sekolah adalah:
1.
mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif,
akademik, dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan prajabatan berlangsung;
2.
menerapkan berbagai kemampuan profesionalitas keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi
nyata;
3.
mampu mengembangkan aspek pribadi dan aspek sosial di lingkungan sekolah;
4.
menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan
pengalamannya selama pelatihan melalui
refleksi, dan menuangkan hasil refleksi tersebut dalam bentuk laporan.
C. Waktu Pelaksanaan Praktik Pengajaran di
Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah berlangsung
selama tiga bulan, yaitu dari 11
September 21017 tanggal 2017
sampai dengan tanggal 22 Desember
2017 dengan 12 kali pertemuan tatap muka di dalam kelas, termasuk ujian
pertama (MID) dan ujian kedua (FINAL).
D. Tempat Pelaksanaan Praktik Pengajaran di
Sekolah
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah berlangsung
di SMP Negeri 26 Banjarmasin.
E. Kegiatan dalam Praktik Pengajaran di
Sekolah
Dalam
program pengajaran di sekolah ini mahasiswa sebagai calon guru diberi
kesempatan berlatih secara mandiri untuk menerapkan secara utuh dan
terintegrasi segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata sekolah pengayaan
konteks, dan mengasah kemampuan refleksi. Seperti halnya dalam latihan
berbimbing, dalam pelatihan mengajar dan tugas-tugasnya keguruan lainnya secara
mandiri fokus perhatian ditujukan kepada pengembangan kemampuan profesionalisme
guru, yaitu kemampuan membuat persiapan mengajar, penguasaan keterampialn
mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri, dan dampaknya
bagi siswa. Jadi kegiatan dalam program pengajaran di sekolah ini adalah
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Praktik Pengajaran di Sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Materi pokok yang berkaitan dengan observasi-orientasi lapangan
Materi observasi dan pengenalan lapangan meliputi:
a. Keadaan
fisik, lingkungan, dan hubungan fungsional sekolah dengan masyarakat;
b. Tata
tertib sekolah
c. Karakteristik
siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi
d. Pola
hubungan fungsional dan structural organisasi antara kepala sekolah, guru,
tenaga administrasi, dan siswa
e. Kurikulum
yang berlaku disekolah
f. Media,
sumber belajar dan laboratorium
g. Administrasi
sekolah, baik akademik maupun
non akademik
h. Pedoman
evaluasi dan bimbingan
i.
Strategi belajar mengajar dalam bidang studi serta
evaluasinya
j.
Organisasi intra sekolah dengan berbagai kegiatannya
k. Komite
sekolah dan organisasi sekolah lainnya
2. Materi pokok yang berkaitan dengan pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya.
a. Materi
pokok dalam pelatihan keterampilan mengajar terbimbing.
Materi dalam pelatihan keterampilan
mengajar terbimbing meliputi:
1)
Penyusunan program tahunan, semesteran
2)
Pengembangan materi, media, dan sumber belajar
3)
Penyusunan satuan pelajaran/persiapan mengajar harian
4)
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan
5)
Pelaksanaan penilaian hasil belajar
Materi pokok yang berkaitan dengan keterampilan
mengajar di depan kelas meliputi kemampuan sebagai berikut:
1)
Pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu
2)
Penggunaan strategi pembelajaran
3)
Kemampuan berkomunikasi dengan siswa
4)
Kemampuan mendemonstrasikan khasanah metode mengajar
5)
Kemampuan mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran
dan relevansinya dengan topik dan dimensi pengetahuan yang dituntut dalam topik
6)
Kemampuan melakukan evaluasi proses dan hasil belajar,
dan
7)
Kemampuan untuk tampil dengan menggunakan bahasa dan
perilaku yang tepat
Selain itu,
perlu pula diperhatikan kemampuan mahasiswa untuk mengadakan hubungan antar
pribadi dengan siswa dan orang lain, yang meliputi:
1)
Penumbuhan sikap positif siswa
2)
Keterbukaan dan keluwesan terhadap siswa dan orang lain
3)
Kegairahan dan kesungguhan mahasiswa calon guru dalam
kegiatan belajar mengajar dan
4)
Dalam pelajaran yang diajarkan, dan
5)
Pengelolaan interaksi dan perilaku dalam kelas
Prosedur pelaksanaan pelatihan mengajar terbimbing
adalah sebagai berikut:
1)
Tahap pengambilan tugas dari guru pamong
2)
Konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing
tentang materi, media, dan sumber belajar
3)
Membuat persiapan mengajar sesuai dengan format yang
berlaku di sekolah tempat berlatih
4)
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5)
Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar
siswa, dan
6)
Memberikan balikan dan tindak lanjut kepada siswa
sesuai dengan hasil penilaian.
b.
Materi pokok dalam pelatihan keterampilan tugas-tugas
keguruan lainnya secara terbimbing.
Pelatihan keterampilan tugas-tugas keguruan lainnya
adalah pelatihan yang materinya di luar dari kegiatan mengajar di kelas, yaitu:
1)
Perencanaan dan pelaksanaan administrasi sekolah
terutama tugas administrasi guru bidang studi, dan
2)
Perencanaan dan pelaksanaan bimbingan kesulitan belajar
bidang studi
3)
Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler dan
ekstra-kurikuler
c.
Materi pokok yang berkaitan dengan pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri.
Adapun materi pokok pelatihan mengajar dan tugas-tugas
keguruan lainnya secara mandiri sama dengan materi dalam pelatihan terbimbing.
Pembedanya hanya dari segi kadar keketatan pembimbingan dan supervise dari
dosen pembimbing dan guru pamong.
BAB II
OBSERVASI DAN ORIENTASI SEKOLAH
A.
Deskripsi Fisik Sekolah
Adapun keadaan sekolah secara umum identitas sekolah adalah sebagai
berikut:
a.
Profil (Umum) Sekolah
1.
Identitas Sekolah
1.
|
Nama Sekolah
|
:
|
SMP Negeri 26 Banjarmasin
|
2.
|
NSS/NPSN
|
:
|
201156003009/30304212
|
3.
|
Alamat Sekolah
|
:
|
Jln. Jend. A. Yani Km.
2,5 No. 180 Banjarmasin
|
|
Nomor Telpon
|
:
|
0511-3265780
|
4.
|
Koordinat
|
:
|
Longitude: -3.3253
Latitude: 114.6034
|
5.
|
Nama Yayasan (bagi
swasta)
|
:
|
--
|
6.
|
Nama Kepala Sekolah
|
:
|
H. Ahmad Nurhadi, S.Pd,
M.Pd
|
|
No. Telp/HP
|
:
|
082155715159
|
7.
|
Kategori Sekolah
|
:
|
Negeri
|
8.
|
Tahun Beroperasi
|
:
|
1997
|
9.
|
Kepemilikan
Tanah/Bangunan
|
:
|
Milik Pemerintah
|
|
a. Luas Tanah/Status
|
:
|
2552 m2/SHM/HGB/Hak
Pakai/Akte Jual-Beli/Hibah*
|
|
b. Luas Bangunan
|
:
|
1338 m2
|
|
c. Ruang yang
diusulkan
|
:
|
4 buah RKB ukuran 9 m
![]() |
10.
|
Data Siswa dalam 3
tahun terakhir
|
|
|
2.
Data Tenaga Pendidik
Jumlah Guru/Staf
|
Bagi SMP Negeri
|
Bagi SMP Swasta
|
Keterangan
|
Guru Tetap (PNS)
|
25 orang
|
-
|
-
|
Guru Tidak Tetap/ Guru Bantu
|
5 orang
|
-
|
-
|
Guru PNS Dipekerjakan (DPK)
|
-
|
-
|
-
|
Staf Tata Usaha
|
3 orang
|
-
|
-
|
3. Banyaknya Siswa dan Formasi Kelas
KELAS VII
|
KELAS VIII
|
KELAS IX
|
JUMLAH
|
||||||||
L
|
P
|
JLH
|
L
|
P
|
JLH
|
P
|
L
|
JLH
|
L
|
P
|
JLH
|
102
|
86
|
188
|
115
|
134
|
249
|
84`
|
108
|
192
|
301
|
328
|
629
|
6 KELAS
|
6 KELAS
|
6 KELAS
|
18 ELAS
|
4. Data Ruangan
a)
Data Ruang Kelas
|
Jumlah
|
Luas (m2)
|
Jumlah ruang
lainnya
yang
digunakan untuk ruang Kelas
|
Jumlah ruang
yang digunakan untuk ruang Kelas
|
Ruang Kelas
|
18
|
63 m2
|
-
|
18
|
b) Data Ruang Lainnya
No
|
Jenis Ruang
|
Jumlah
|
Luas (m2)
|
Keterangan
|
1
|
Laboratorium Bahasa
|
1
|
180 m2
|
Lengkap
|
2
|
Laboratorium IPA
|
1
|
90 m2
|
Lengkap
|
3
|
Ruang Perpustakaan
|
1
|
48 m2
|
Lengkap
|
4
|
Ruang UKS
|
1
|
12 m2
|
Lengkap
|
5
|
Ruang Koperasi
|
1
|
2 m2
|
Lengkap
|
6
|
Ruang BP/BK
|
1
|
26,4 m2
|
Lengkap
|
7
|
Ruang Kepala Sekolah
|
1
|
28 m2
|
Lengkap
|
8
|
Ruang TU
|
1
|
28 m2
|
Lengkap
|
9
|
Ruang Guru
|
1
|
105,6 m2
|
Lengkap
|
10
|
Ruang OSIS
|
1
|
16 m2
|
Lengkap
|
11
|
KM/WC Gru
|
1
|
1 m2
|
Lengkap
|
12
|
KM/WC Siswa
|
5
|
1 m2
|
Lengkap
|
13
|
Musholla
|
1
|
26,4 m2
|
Lengkap
|
14
|
Gudang
|
1
|
48 m2
|
Lengkap
|
15
|
Ruang Pramuka
|
1
|
20 m2
|
Lengkap
|
16
|
Kantin
|
4
|
48 m2
|
Lengkap
|
b. Visi
Mewujudkan siswa, guru dan karyawan unggul
dalam penguasaan IPTEK yang berlandaskan IMTAQ, berbudi pekerti luhur,
berkarakter, dan berwawasan lingkungan.
c. Misi
1.
Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasari keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Melaksanakan pembelajaran secara intensif, terjadwal, efektif, dan efisien
bagi guru dan siswa.
3.
Menumbuhkan semangat keunggulan pada warga sekolah dan membudayakan sikap
peduli terhadap lingkungan hidup serta kearifan lokal.
4.
Melengkapi
dan memberdayakan median pelajaran secara optimal untuk meningkatkan prestasi
akademis siswa.
Perjalanan Perubahan Sekolah :
1997 SMP Negeri 29
1998 SLTP Negeri 28
1998 SLTP Negeri 26
2004 SMP Negeri 26
d. Letak Geografis Sekolah
Batas-batas lingkungan SMP Negeri 26 Banjarmasin adalah:
a) Sebelah
Utara : Jalan Jendral Ahmad Yani
b) Sebelah
Selatan : Tanah milik
H. Harun
c) Sebelah
Barat : Tanah Milik
Beni Mutiara
d) Sebelah
Timur : Tanah Milik
H. Bahrun
e.
Suasana lingkungan
Secara umum
keadaan sekolah tampak asri, bersih indah serta nyaman. Di halam sekolah
terdapat pohonpohon yang membuat rindang dan teduh. Selain itu, kolam ikan yang
terdapat di depan ruangan pengawas juga menambah ketenangan di lingkungan
sekolah. Akan tetapi, suara bising jalan raya kadang-kadang mengganggu
konsentrasi siswa saat pembelajaran berlangsung.
Untuk
kualitas dan kuantititas sarana/media pembelajaran yang tersedia di SMP Negeri
26 Banjarmasin sudah terpenuhi dengan baik, seperti kondisi meja dan kursi
siswa, ruangan kelas, ruang laboratorium, perpustakaaan dan alat peraga dalam
kegiatan belajar mengajar.
B.
Organisasi dan Personalia Sekolah
Kegiatan belajar mengajar di
sekolah terjadwal dengan baik dan terorganisir dengan baik, sehingga siswa dan
guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan tertib dan teratur.
Latar belakang siswa berasal dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda
golongan dan lingkungan.
Pembagian tugas guru disesuaikan
dengan latar belakang pendidikan dan keahlian guru, selain itu guru juga
bertugas sebagai penyelenggara pengelolaan kelas. Kepala sekolah sebagai
penanggungjawab seluruh kegiatan sekolah dengan bantuan wakil kepala sekolah.
Organisasi sekolah juga sangat
berperan penting dalam kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah.
Organisasi sekolah juga sudah diakui keberadaannya.
1. Jadwal pelajaran
Jadwal kegiatan belajar mengajar di
SMP Negeri 26 Banjarmasin telah ter-jadwal dengan baik dan diorganisir dengan
rapi sehingga guru dapat melakukan tugasnya dengan baik pula dan siswa dapat
belajar dengan teratur. Adapun jadwal pelajaran untuk kelas VII, VIII,
dan IX semester ganjil tahun 2016/2017 (terlampir) .
2. Data Keadaan Siswa(i)
Jumlah siswa(i) SMP Negeri 26
Banjarmasin tahun pelajaran 2016-2017
pada bulan Juli 2016 sampai
sekarang berjumlah siswa(i) dengan
rincian sebagai berikut:
Kelas VII :
188 siswa(i)
Kelas VIII : 249 siswa(i)
Kelas IX : 192 siswa(i)
3. Data Keadaan Guru dan Staf
a.
Jumlah guru
Laki-laki : 12 orang
Perempuan : 21
orang
b.
Status guru
Guru tetap : 25
orang
Guru tidak tetap : 5 orang
Tata Usaha : 3 orang
c.
Pembagian tugas guru
Pada umumnya pembagian tugas guru terhadap mata pelajaran
yang diasuh sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian guru
masing-masing. Pembagian tugas guru ditentukan oleh kepala sekolah dibantu oleh
wakil kepala sekolah bidang Kurikulum.
d.
Jabatan guru
Disamping bertugas sebagai tenaga pendidik atau
pengajar, guru juga memegang jabatan dalam menyelenggarakan pengelolaan kelas
4. Tata Tertib Guru, TU, dan Karyawan SMP
Negeri 26 Banjarmasin
Tata tertib guru, TU, dan karyawan yang ada di SMP
Negeri 26 Banjarmasin yaitu:
a.
Ketentuan Umum (Untuk Semua Tenaga Pendidik dan
Kependidikan)
1)
Mentaati jam kerja PNS yaitu hadir ke sekolah paling
lambat 10 menit sebelum kegiatan KBM di sekolah dilaksanakan (Pk 07.00 WITA)
dan pulang setelah KBM berakhir (Pk 14.00 WITA).
2)
Mengisi dan menandatangani daftar kehadiran baik waktu
datang dan waktu pulang.
3)
Memakai seragam dinas sesuai dengan ketentuan
Pemerintah Kota Banjarmasin dan sekolah.
4)
Bagi PNS yang meninggalkan tugas harus minta izin
kepada Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah untuk diberikan surat tugas,
dan bagi yang tidak hadir supaya mengirim surat, serta bagi yang sakit lebih
dari 2 hari harus disertai dengan Surat Keterangan Sakit dari Dokter.
5)
Mengikuti upacara bendera baik setiap hari Senin maupun
upacara Nasional/Keagamaan yang dilaksanakan di sekolah atau tempat lain yang
ditentukan.
6)
Mengikuti kegiatan Jum’at Bersama (Keagamaan,
Kebersihan, dan Senam).
7)
Berpartisipasi aktif mengikuti Senam Gerakan Hari Aktif
Nasional (Gerhana) sebelum KBM dimulai (Pk 07.00 WITA).
8)
Menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak didik
terutama mengenai disiplin, perilaku, dan kinerja.
b.
Sebagai Tenaga Pendidik (Guru)
1.
Mempunyai perangkat KBM dan dibuat sendiri (asli) oleh
yang bersangkutan sebelum melaksanakan kegiatan.
2.
Melakukan evaluasi dan analisis hasil belajar, paling
sedikit 3 kali dalam setiap semester, untuk dilakukan perbaikan dan pengayaan
dan rekapitulasi oleh tim verifikasi untuk nilai proses pembuatan nilai rapot.
3.
Pada waktu melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya
guru menggunakan metode yang bervariasi dan media yang menarik dengan
memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas yang ada.
4.
Melaporkan pencapaian target kurikulum dan daya serap
sesuai dengan Hasil Ulangan Harian Murni.
5.
Setiap guru hendaknya memperhatikan kehadiran siswa
setiap kali mengawali KBM di kelas.
6.
Setiap guru supaya benar-benar memperhatikan kebersihan
ruangan dan papan tulis sebelum memulai pelajaran.
7.
Setiap guru hendaknya peka terhadap pelanggaran tata
tertib.
c.
Wali Kelas
1.
Setiap hari memonitor kehadiran siswa dan kebersihan
kelas yang menjadi tanggungjawab melalui ketua kelas serta petugas kebersihan
kelas.
2.
Mendampingi, mengawasi, dan mengatur siswanya dalam
setiap kegiatan Upacara Bendera, Senam Gerhana, maupun Jum’at bersama
(keagamaan, kebersihan, dan senam).
3.
Membuat dan melaporkan rekapitulasi dan persentase
kehadiran siswa kepada Tata Usaha setiap akhir bulan.
4.
Bekerja sama dengan guru BP/BK dalam menangani siswa
kelas binaannya yang bermasalah, termasuk pemanggilan orang tua/wali.
d.
Pengawas Harian
1.
Hadir ke sekolah 15 menit sebelum KBM dimulai dan
pulang setelah KBM pada hari itu berakhir.
2.
Mengatur dan memonitor pelaksanaan KBM di setiap kelas
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3.
Mengatasi dan mencarikan solusi terhadap adanya
kejadian yang mengganggu KBM pada hari itu (misalnya:mencarikan guru pengganti,
mengarahkan siswa ke perpustakaan yang guru pengajarnya tidak ada/berhalangan).
4.
Memberikan rekomendasi kepada pengawas harian hari
berikutnya jika ada permasalahan/kejadian yang perlu ditindaklanjuti pada hari
berikutnya (misal: siswa bolos).
5.
Memberikan izin bagi siswa yang meninggalkan pelajaran
atau keluar sekolah setelah mendapat persetujuan dari guru yang mengajar di
kelasnya.
6.
Membuat dan menandatangani laporan pelaksanaan tugas
pada Buku Pengawas Harian (baik pengawas 1 maupun pengawas 2).
5. Kegiatan siswa
Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS)
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan
satu-satunya organisasi yang diakui keberadaannya dengan Kepala Sekolah sebagai
Pembina Utama dan Siswa(i) sebagai anggotanya.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 26 Banjarmasin
antara lain:
a.
Kepramukaan
b.
Olah raga
c.
Seni Tari dan Musik
d.
Palang Merah Remaja (PMR)
|
e.
Paduan Suara
f.
PMR
g.
Paskibra
h.
PKS
|
C. Kurikulum Dan Perangkat Pembelajaran
1. Pengembangan
silabus berbasis kompetensi.
Silabus merupakan pengganti GBPP pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat dengan
nama KTSP. Silabus dapat diartikan sebagai susunan materi pembelajaran yang
teratur dalam setiap pelajaran yang ditentukan, pada kelas atau semester
tertentu. Komponen-komponen silabus terdiri dari Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok, Strategi Pembelajaran, Penilaian,
Alokasi Waktu serta Sumber Bahan. Format dan sistematika silabus disusun
berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi.
2.
Program Tahunan dan Program Semester.
Program tahunan yaitu perencanaan
yang menggambarkan pokok-pokok keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan
selama satu tahun yang dibagi dalam dua semester, semester satu dan semester
dua, untuk melaksanakan program tersebut harus sesuai dengan SILABUS.
Program semester merupakan
perencanaan kegiatan belajar-mengajar yang harus dipersiapkan guru untuk
memasuki masa belajar siswa selama satu semester (enam bulan) di sekolah.
Program semester berfungsi sebagai bahan acuan dalam membuat kalender kegiatan
belajar mengajar dalam hal menentukan jumlah minggu efektif dalam setiap
semester dan sebagai bahan acuan dalam menyususn program satuan pelajaran.
Dalam penyusunan program ini yang digunakan adalah AMP dan Program tahunan yang
merupakan hasil penjabaran dari SILABUS.
Kedua program ini sama-sama memiliki
keterkaitan, hanya saja program semester ini memiliki cakupan alokasi waktu
yang lebih sempit disbanding program tahunan. Program tahunan adalah rencana
kegiatan selama satu tahun ajaran sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
dalam SILABUS. Sedangkan
program semester adalah rencana pelaksanaan program pembelajaran suatu mata
pelajaran dalam waktu yang lebih cepat, sehingga akan lebih mudah mengukur
keberhasilan siswa dalam belajar dan pembelajaran.
3.
Program Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran.
Satuan pelajaran adalah salah satu bagian dari program
pembelajaran yang terdiri dari bahasan yang disajikan dalam beberapa pertemuan.
Program ini juga dapat berguna bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebagai acuan dalam menyusun rencana pembelajaran.
Dalam menyusun program satuan pelajaran ini harus
diperhatikan kesesuaian antara pembelajaran khusus, materi pelajaran, metode
yang digunakan, media pengajaran dan kegiatan belajar serta sumber dan alat
penilaian. Materi tersebut disusun dengan
tujuan pembelajaran yang mengacu pada SILABUS.
Untuk mengembangkan program pengajaran dalam bentuk
satuan pelajaran perencanaan diharapkan melakukan langkah-langkah berikut:
-Mengkaji pokok bahasan atau sub pokok
bahasan dalam SILABUS dan
kaitannya dengan TPU dan TPK.
-Mengkaji konsep atau prinsip yang terdapat
dalam SILABUS dan membuat peta konsep.
-Mengkaji buku materi yang terkait dalam
buku paket atau buku lain yang setara sebagai bahan materi yang akan dibahas.
-Mengkaji soal-soal dari materi yang
terkait dalam buku-buku yang setara.
-Mengkaji waktu yang tersedia untuk
pengembangan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam program semester.
Rencana pembelajaran
adalah persiapan guru dalam setiap pertemuan, yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Komponen-komponennya terdiri dari
tujuan pembelajaran khusus, uraian materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
kunci penilaian dan alat penilaian.
Rencana pembelajaran
merupakan perencanaan pembelajaran untuk persiapan guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran dalam satu kali tatap muka. Fungsinya sebagai acuan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan efesien
serta jalannya proses belajar mengajar menjadi lebih terarah.
D.
Interaksi Pembelajaran Dan Interaksi Sosial
Di Sekolah
1.
Tahap kegiatan awal
Pada tahap kegiatan awal
disebut juga dengan pendahuluan. Guru sudah melaksanakan tahap awal dengan
baik. Saat memasuki ruang kelas guru mengucapkan salam kemudian mencek
kehadiran, berdo’a sebelum memulai pelajaran, dan memastikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran.
Untuk mengukur daya ingat
siswa guru juga mengulang pelajaran sebelumnya secara singkat agar siswa lebih
mengerti dan memahami materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Sebelum masuk pada inti
pelajaran guru sudah menuliskan terlebih dahulu materi pembelajaran, serta
memaparkan tujuan pembelajaran dengan cukup menarik sehingga dapat menarik
minat siswa dalam memulai pelajaran.
2.
Tahap kegiatan inti
Tahap kegiatan inti dalam
proses belajar mengajar adalah suatu tahap kegiatan penyampaian informasi
tentang materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa dan disampaikan oleh
guru. Pada tahap ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Dalam proses belajar guru menjelaskan tentang materi
bilangan bulat disertai contoh pada setiap penjelasan. Kemudian guru memberikan tugas individu tentang materi yang telah disampaikan.
Siswa di perintahkan menjawab soal dengan durasi waktu yang ditentukan, kemudian salah satu siswa
disuruh maju kedepan menuliskan jawaban dari tugas yang telah diberikan. Semua metode ini cukup berhasil dengan baik
karena siswa cukup antusias menjawab pertanyaan dari guru, cuma hanya ada beberapa siswa saja yang kurang
memperhatikan. Dalam pengelolaan kelas pun guru sudah mampu dengan baik
melaksanakannya, ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang mendapat teguran
baik secara langsung oleh guru. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa
dapat kembali fokus dan berusaha tanggap dengan penjelasan materi yang
disampaikan.
3.
Tahap kegiatan akhir
Tahap kegiatan akhir ini
adalah suatu tahap kegiatan dimana guru mengakhiri kegiatan inti. Tahap ini
dimaksudkan agar memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
disampaikan dan mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam proses
belajar mengajar. Tahap akhir juga terlihat sangat
baik, karena apa yang dilakukan guru sudah sesuai dan dilaksanakan dengan cukup
sempurna. Sebelum mengakhiri
kegietan belajar guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan pada buku
LKS (lembar kerja siswa) dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Setelah itu guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dari pembelajaran
materi yang telah dibahas. Sebelum menutup pelajaran guru juga memberikan
kata-kata mutiara yang dapat menginspirasi siswa. Selanjutnya guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam sebagai akhir proses pembelajaran pada hari
tersebut.
BAB III
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING DAN
MANDIRI
A.
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK
Kegiatan praktik mengajar atau latihan mengajar bagi mahasiswa calon guru
yang melaksanakan Praktik Pengajaran di
Sekolah dengan
sistem magang dilaksanakan 12 kali dalam jangka waktu
selama 3 bulan, jadwal kegiatan mengajar dapat dilihat pada lampiran.
Penilaian praktik pengajaran di sekolah
1. Aspek yang dinilai meliputi:
a.
Latihan mengajar
terbimbing
1)
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
2)
Pelaksanaan
Latihan Mengajar
3)
Hubungan Antar
Pribadi
b.
Mengerjakan tugas
administrasi
c.
Mengerjakan tugas
membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang studi
d.
Ikut melaksanakan
kegiatan ko/ekstra kurikuler
2.
Instrumen
Penilaian
a. Latihan mengajar terbimbing
1)
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dinilai menggunakan APKG 1
2)
Pelaksanaan
Latihan Mengajar Terbimbing/Mandiri dinilai dengan APKG 2
3)
Hubungan Antar
Pribadi dinilai dengan APKG 3
b.
Mengerjakan tugas
administrasi dinilai dengan Lembar Penilaian Tugas melaksanakan administrasi
sekolah
c.
Mengerjakan tugas
membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar bidang studi dinilai dengan
Lembar Penilaian Tugas Memberikan Bimbingan Belajar
d.
Ikut melaksanakan
kegiatan ko/ekstra kurikuler dinilai dengan Lembar Penilaian Tugas Melaksanakan
Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler
Sebelum penilaian praktek mengajar terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong
mengenai materi yang akan diajarkan, waktu
pelaksanaan praktek serta mengkonsultasikan tentang
perangkat pembelajaran yang dibuat. Perangkat pembelajaran ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dan penilaian praktek mengajar berlangsung pada praktek
mengajar ke-8 dan ke-12. Dengan penilaian
pertama dianggap sebagai nilai middle test dan penilaian yang kedua dianggap sebagai nilai final test.
Dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mahasiswa calon guru harus menyesuaikan model pembelajaran
dengan materi yang akan diajarkan, hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran
berlangsung lebih menarik sehingga siswa lebih termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Selain itu pengelolaan waktu untuk tiap-tiap langkah
pembelajaran juga harus diperhatikan agar kegiatan pembelajaran dapat selesai
tepat waktu sesuai alokasi waktu yang tersedia.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke- 1
Ujian ke 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 November 2017, yaitu pada pokok bahasan menentukan persaman garis lurus yang melalui dua titik, Model Pembelajaran yaitu Kooperatif Tipe Snowball Trowling dengan metode diskusi kelompok dan pemberian tugas. Ujian pertama dilaksanakan di kelas VIIIC pada jam pelajaran 1-2. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke-1 adalah sebagai berikut (Terlampir).
2.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ujian Ke- 2
Ujian ke-2 dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Setemberr 2017 yaitu pada pokok bahasan mengggunakan menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus. Model pembelajaran yang digunakan, yaitu metode diskusi kelompok tanya jawab, dan penugasan. Ujian ke-2 dilaksanakan di kelas VIIIC pada jam pelajaran 5-6. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Ke-2 adalah sebagai berikut (Terlampir).
B.
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR
1.
Pelaksanaan
Praktik Mengajar
Kegiatan
praktik mengajar di kelas yang dilaksanakan pada Praktik Pengajaran di Sekolah
ini dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan termasuk middle test dan final test.
Pada hari pertama di sekolah mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah di
berikan pengarahan terlebih dahulu oleh kepala sekolah dan koordinator Praktik
Pengajaran di Sekolah sekaligus diperkenalkan dengan guru pamong masing-masing
program studi. Setelah itu peserta Praktik Pengajaran di Sekolah setiap program
studi menentukan jadwal kegiatan mengajarnya.
Sebelum
melaksanakan kegiatan praktek mengajar di kelas mahasiswa peserta Praktik
Pengajaran di Sekolah terlebih dahulu meminta materi pelajaran kepada guru pamong
kemudian membuat rencana pembelajaran. Setelah itu materi pelajaran dan
perangkat pembelajaran tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru
pamong. Perangkat pembelajaran tersebut ditulis ke dalam buku yang sudah
disediakan dan hal tersebut dilakukan setiap kali akan melaksanakan praktek
mengajar di kelas. Selain perangkat pembelajaran mahasiswa juga harus membuat
media pembelajaran yang sebelumnya juga dikonsultasikan dengan guru pamong.
Untuk
melengkapi materi pelajaran penulis mencari bahan-bahan yang menunjang materi
terutama diperoleh dari guru pamong serta perpustakaan sekolah.
Metode yang
digunakan dalam pembelajaran cukup bervariasi, seperti kooperatif, presentasi,
ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab. Untuk penilaian pada saat mahasiswa
peserta Praktik Pengajaran di Sekolah melaksanakan kegiatan mengajar di kelas
guru pamong langsung dapat mengisi skor nilai yang sudah disediakan dalam APKG
baik itu mengenai perangkat pembelajarannya dan juga pada waktu pelaksanaan
mengajar di kelas.
Peranan dosen
pembimbing juga pada dasarnya ikut menentukan dalam penilaian meskipun tidak
selalu pada saat mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah melaksanakan
kegiatan mengajar di kelas namun hanya pada
latihan ke 8 (ujian ke- 1) dan latihan ke 12 (ujian ke- 2).
a.
Saran-saran dari Guru Pamong
Selama praktek
mengajar di SMP Negeri 26 Banjarmasin, penulis merasa senang atas bimbingan dan
perhatian yang telah diberikan oleh guru pamong. Saran-saran yang diajukan guru
pamong sangat berguna bagi penulis terutama dalam memperbaiki cara mengajar di
kelas maupun dalam pembuatan rencana pembelajaran. Berdasarkan saran yang
diajukan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi dalam proses
belajar mengajar yaitu diantaranya sebagai berikut :
1)
Dalam persiapan
mengajar, rencana pembelajaran harus jelas, terperinci dan rapi.
2)
Tujuan
Pembelajaran disampaikan dengan menggunakan media carta dan nanti diakhir
pelajaran ditampilkan kembali yang bertujuan untuk membantu guru dan siswa
dalam menyimpulkan pelajaran.
3)
Pada saat
mengajar perhatikan dengan baik waktu pembelajaran dan pengelolaan kelas
terutama pada saat diskusi berlangsung.
4)
Kesimpulan
sangatlah penting di akhir pelajaran dan usahakan berikan tugas rumah untuk
masing-masing siswa agar siswa belajar kembali dirumah sesuai materi yang tadi
telah diajarkan.
5)
Pada metode
pembelajaran sebaiknya diberikan variasi metode latihan.
6)
Untuk tulisan
pada carta diperbesar agar siswa yang duduk di belakang dapat melihat
tulisannya dengan jelas.
7)
Untuk siswa
yang ribut perlu di tegur.
b.
Saran-saran dari Dosen Pembimbing
Saran dari
dosen pembimbing adalah agar mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar supaya dapat mempersiapkan rencana pembelajaran dan kelengkapan
mengajar misalnya saja menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan dipelajari. Selain itu, dalam rencana pembelajaran harus diperhatikan
hubungan antara tujuan pembelajaran umum dan khusus, contoh soal, dan evaluasi.
Dalam membahas materi dan memberikan contoh diusahakan mengangkat
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menentukan metode
pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
2.
Hambatan
atau Kendala
Secara umum
hambatan dalam praktek mengajar adalah masalah penentuan metode belajar
mengajar yang belum tepat, pengelolaan kelas, pengelolaan waktu, selain itu
juga penentuan dan pembuatan media pembelajaran yang masih belum sempurna. Juga
kurang bisanya mengatur siswa dalam kelas, dan masih belum bisa menegur siswa
yang ribut.
Pada dasarnya
hambatan atau kendala di atas karena keterbatasan pengalaman dan kurangnya pengetahuan yang
cukup pada mahasiswa peserta PPL II sendiri. Oleh karena itu peran dari guru
pamong dan dosen pembimbing sangatlah penting sekali, dimana guru pamong atau
dosen pembimbing bahkan dari teman–teman lainnya bisa memberikan suatu
petunjuk, saran, dan bimbingan yang baik kepada mahasiswa peserta Praktik
Pengajaran di Sekolah.
C.
PELAKSANAAN KEGIATAN NON- MENGAJAR
1. Latihan Mengerjakan Administrasi
Sekolah / Kelas / Bidang Studi
Kegiatan administrasi yang ada di SMP
Negeri 26 Banjarmasin sangatlah banyak, beberapa diantaranya yang bisa penulis
laporkan adalah sebagai berikut :
a.
Ikut membantu kegiatan piket pengawas harian.
b.
Memberikan dan memeriksa tugas atau latihan.
c.
Mengabsen kehadiran siswa.
d.
Memeriksa dan memasukkan nilai hasil latihan ke daftar
nilai.
2.
Latihan melaksanakan kegiatan bimbingan
belajar terhadap siswa
Tidak semua siswa selalu berhasil dalam proses
pembelajaran, masih terdapat siswa yang sering mengalami kesulitan dalam
menerima materi pelajaran yang disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain kurangnya motivasi belajar, persoalan pribadi, perkembangan
emosi remaja yang umumnya masih labil dan lain sebagainya.
Tahap awal dalam kegiatan ini adalah mendiagnosa atau
memperhatikan sikap siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Siswa
bermasalah dapat teridentifikasi dari sikapnya di dalam kelas sewaktu belajar
dan hasil test yang diperolehnya.
Kegiatan membimbing kesulitan belajar siswa secara
umum adalah mengidentifikasi siswa yang hasil testnya rendah atau mengalami kesulitan dalam belajar
atau masalah-masalah lain yang menyangkut aktivitas pembelajaran, memperkirakan
penyebab-penyebabnya, menentukan prioritas pemberian bimbingan serta memberikan
alternatif pemecahan masalah dan melaksanakan bimbingan seperti memberikan
pengayaan terhadap materi pelajaran dan memberikan test perbaikan. Selain itu
juga dapat memberikan bimbingan terhadap siswa yang selalu membuat ribut di
kelas dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas dengan tujuan supaya
lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran dan menerima pelajaran.
Cara pemberian bimbingan ini dilakukan secara bertahap
dan kontinu. Siswa-siswa tersebut harus didekati dengan cara yang halus dan
sopan, selain itu juga harus diperlakukan dengan tegas dan diberikan pengertian
mengenai tugas dan tanggungjawabnya.
3.
Latihan Melaksanakan kegiatana
ko/ekstrakurikuler
Kegiatan ko/ekstra kurikuler yang dapat diikuti oleh
mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah di SMP Negeri 26 Banjarmasin di
antaranya sebagai berikut:
a.
Mengikuti kegiatan upacara bendera setiap hari Senin
dan hari–hari besar di halaman sekolah.
b.
Menjaga piket pengawas setiap hari sabtu.
c. Mengikuti ekstrakurikuler PKS pada
hari Selasa, Drumband pada hari tertentu dan Pramuka hari Sabtu.
D. ANALISIS PELAKSANAAN PPL
Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah menggunakan sistem
magang dengan perhitungan 12 kali melakukan pertemuan atau praktek mengajar dan
berbagai kegiatan lainnya selama berada di sekolah latihan. Kegiatan
pelaksanaaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
calon guru. Pada kegiatan ini secara umum mahasiswa dapat lebih banyak mengenal
dunia pendidikan sebagai tahap awal sehingga pada saat mereka menekuni dunia
tersebut tidak canggung lagi.
Kehadiran mahasiswa di sekolah cukup diperhatikan. Mahasiswa
berusaha untuk hadir setiap hari di sekolah dengan jadwal praktik yang telah
ditentukan. Apabila tidak hadir ke sekolah harus meminta izin kepada koordinator
Praktik Pengajaran di Sekolah atau guru pamong masing-masing.
1.
Analisis Tentang Pelaksanaan Praktik Mengajar
Dalam melaksanakan latihan mengajar di kelas haruslah terarah
dengan perhitungan yang matang baik itu mengenai persiapan, perencanaan dan pelaksanaannya,
untuk itu peserta Praktik Pengajaran di Sekolah haruslah benar-benar
mempersiapkannya dari awal. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar di kelas
terlebih dahulu rencana pembelajaran di konsultasikan dengan guru pamong.
Disinilah hak guru pamong untuk memberikan arahan dan masukan bagi mahasiswa
peserta Praktik Pengajaran di Sekolah.
Begitu banyak pengalaman yang dapat dirasakan sewaktu
mengajar di kelas, diantaranya dapat merasakan bagaimana berdiri di depan kelas
dan menjadi pusat perhatian siswa, dimana saat itu kita merupakan tenaga
pengajar yang berperan sebagai fasilitator selama kegiatan belajar.
Pada saat praktik mahasiswa didampingi oleh guru pamong.
Setelah praktik selesai guru pamong memberikan refleksi berupa saran-saran.
Begitu juga dengan dosen pembimbing. Oleh karena itulah, kerjasama yang baik
antara mahasiswa, guru pamong, dan dosen pembimbing sangat menentukan berhasil
tidaknya tujuan pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini.
Saran-saran yang diberikan baik dari dosen pembimbing maupun
dari guru pamong menjadi masukan bagi mahasiswa untuk memperbaiki lagi kegiatan
praktek mengajar sehingga diharapkan dapat disempurnakan dan lebih
dioptimalkan.
Situasi kelas yang dihadapi selama berlangsungnya proses
belajar mengajar dapat dikelola dengan baik. Didalam proses belajar
mengajar sebagian besar siswa berperan
aktif walaupun ada yang berbicara namun yang dibicarakan hanyalah seputar pada
pelajaran yang sedang dipelajari sehingga proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik.
Selain kegiatan mengajar seorang guru juga mempunyai tugas
lain yaitu tugas non mengajar yang dilaksanakan untuk menunjang seluruh
kegiatan pembelajaran di sekolah, seperti pelaksanaan kegiatan administrasi,
bimbingan kesulitan belajar dan kegiatan ekstra kurikuler dimana dalam hal ini
mahasiswa di tuntut harus dapat mengenal dan memperhatikan tugasnya selain
hanya tugas mengajar di kelas. Kegiatan-kegiatan tersebut di harapkan akan
membawa manfaat bagi mahasiswa peserta Praktik Pengajaran di Sekolah yang
nantinya akan terjun langsung ke lapangan tanpa ada pembimbing lagi.
Selain itu dengan adanya kegiatan-kegiatan non mengajar ini
diharapkan juga peserta Praktik Pengajaran
di Sekolah dapat bersosialisasi, serta dapat menjalin interaksi yang baik dengan
siswa, guru-guru dan karyawan di tempat sekolah latihan. Dengan demikian
peserta Praktik Pengajaran di Sekolah dapat mengenal karakter siswa dan
menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan secara konkrit. Sehingga nantinya
tercipta sebuah pendidikan yang benar-benar berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah bermaksud untuk
pembentukan profesionalitas guru sebagai tenaga pendidikan yang diharapkan
memiliki wawasan yang luas dan terampil dalam hal pelaksanaan kegiatan
pendidikan baik secara formal maupun non formal. Selain itu juga diharapkan
dengan Praktik Pengajaran di Sekolah ini terbentuk pribadi calon pendidik yang
memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta pola
tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya.
Selain beberapa uraian diatas, beberapa kesimpulan yang dapat
diambil diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan
Praktik Pengajaran di Sekolah ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan
bertempat di SMP Negeri 26 Banjarmasin.
2. Selama
melaksanakan Praktik Pengajaran di Sekolah ini mahasiswa dituntut untuk
melaksanakan praktek mengajar sebanyak 12 kali pertemuan termasuk middle test
dan final test dengan sistem penilaian melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru
(APKG).
3. Selain
pelaksanaan mengajar di kelas mahasiswa juga dituntut untuk melaksanakan tugas
non mengajar seperti mengerjakan
administrasi sekolah, bimbingan belajar dan mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler.
4. Peranan
guru pamong dan dosen pembimbing sangat besar dalam hal memberi saran dan
kritik yang bersifat membangun kepada penulis sebagai bekal khususnya bagi
seorang calon guru yang akan diterapkan nantinya saat sudah terjun ke lapangan.
B.
SARAN – SARAN
1.
Setiap mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik
Pengajaran di Sekolah di sekolah latihan, sejak awal hendaknya mempersiapkan
diri baik fisik maupun mental, sehingga nantinya dapat menghadapi berbagai
kendala yang mungkin terjadi.
2.
Hambatan atau kendala yang dialami selama dalam praktek
mengajar hendaknya dijadikan sebagai pengalaman dan koreksi diri bagi calon
guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar agar nantinya bisa
lebih baik lagi.
3.
Untuk kemudahan dalam proses penilaian atau ujian bagi
mahasiswa yang menjalankan Praktik Pengajaran di Sekolah, alat penilaian atau
APKG yang ada perlu disesuaikan dengan perkembangan kurikulum yang diterapkan
di sekolah.
4.
Perlu diperhatikan motivasi belajar siswa, sehingga
keberhasilan pendidikan dapat ditingkatkan. Selain itu motivasi guru juga perlu
ditingkatkan lagi agar dapat dicapai hasil belajar.
5.
Calon guru juga harus bisa membuat peserta didik
terpacu untuk lebih semangat belajar.
0 komentar:
Posting Komentar