PATRIOTISME
DAN NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan PancasilaDiasuh oleh:: Drs.
Heru Puji Winarso, M.Si
OLEH :
Hujjah Hanifa
NIM: A1C114023
|
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya akhirnya saya dapat membuat laporan ini untuk belajar. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan
masukan. Saya menyadari dengan adanya masukan laporan ini menjadi lebih
lengkap.
Secara
khusus saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing saya
dalam menyusun laporan ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Dan banyak
pihak pihak lain yang terlibat.
Saya
menyadari pada laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan masukan dari pembaca guna untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat membantu dalam
proses pembelajaran pancasila khususnya untuk saya dan kita semua.
|
![]() |
1.1 Tujuan Kunjungan
Untuk mengetahui
dan membandingkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di era sebelum globalisasi dan pada era globalisasi.
1.2
Waktu dan Tempat Kunjungan
Hari :
Rabu
Tanggal : 26 November 2014
Waktu :
Pukul
15.00-16.30 Wita
Tempat :
Museum Wasaka, Jalan Sultan Adam Kompleks H
Andir, Kampung Kenanga Ulu RT 14 Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara.
1.3 Manfaat Observasi
Kita bisa mengetahui nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang sudah lama tetanam dalam diri bangsa indonesia, merupakan keperibadian bangsa indonesia, dan dengan perbandingan itu kita bisa menyadari dan berusaha meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme pada diri kita
.
BAB
2
HASIL
KUNJUNGAN
2.1 Hasil kunjungan
Museum
Wasaka merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan rakyat Kalimantan
Selatan. Museum
Wasaka sendiri terletak di Jalan Sultan Adam Kompleks H Andir, Kampung Kenanga
Ulu RT 14 Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. Nama Wasaka diambil dari
singkatan Waja Sampai Ka Puting yang merupakan motto perjuangan rakyat
Kalimantan Selatan.
Museum
Wasaka berwujud rumah adat Banjar Bubungan Tinggi yang pada awalnya adalah
sebuah tempat hunian, kemudian dialihfungsikan jadi museum sebagai upaya
konservasi bangunan tradisional. Museum ini terletak di tepian sungai,
berdampingan dengan Jembatan Banua Anyar.
Di museum
yang diresmikan pada 10 November 1991 ini, terdapat kurang lebih 400 benda
bersejarah periode Perang Kemerdekaan. Museum ini memang khusus menyimpan
koleksi benda-benda selama masa perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan
penjajah
Menurut
salah seorang penjaga museum, sebetulnya banyak koleksi lain yang merupakan
peninggalan Perang Banjar, Perintis Kemerdekaan, Perang Kemerdekaan, Pengisian
Kemerdekaan, hingga periode Orde Baru. Namun, karena keterbatasan tempat,
terpaksa yang ditampilkan hanya koleksi benda-benda di periode Perang
Kemerdekaan. Beberapa benda yang bisa dilihat di museum ini antara lain
berbagai jenis senjata yang digunakan pejuang Banjar di masa revolusi fisik
tahun 1945-1949, seperti tombak, mandau, senapan, dan mortir.
Hal
lainnya, kita bisa melihat sebuah meja beserta empat buah kursi yang konon dulu
digunakan sebagai tempat pejuang Kalsel untuk bermusyawarah. Di sekitar kursi
tersebut, tepatnya di dinding di sekeliling kursi, terdapat deretan foto mulai
gubernur yang paling pertama hingga yang menjabat sekarang.
Di museum
yang dibangun dengan arsitektur khas Banjar ini juga terdapat daftar organisasi
yang pernah berjuang menentang pemerintahan penjajah seperti Lasykar Hasbullah
yang bermarkas di Martapura, Barisan Pemuda Republik Indonesia Kalimantan yang
bermarkas di Banjarmasin, dan lainnya.
Tak
ketinggalan sebuah sepeda kuno yang katanya sewaktu zaman penjajahan dulu,
digunakan untuk mengirimkan surat dengan memasukkan lembaran surat tersebut ke
dalam badan sepeda agar tidak ketahuan kolonial Belanda.
Berkunjung
ke Museum Wasaka selain memperoleh pengetahuan seputar sejarah perjuangan
lokal, pengunjung juga bisa bersantai. Meskipun tempatnya terbilang mungil,
tapi pemandangan di sekitarnya cukup indah. Ditambah lagi dengan deburan angin
sepai-sepoi bisa membuat orang betah berada di sana.museum wasaka dibuka mulai
jam 8 pagi sampai jam 5 sore,biyaya masuk Cuma Rp 5000-per orang,harga yang
murah untuk mengenang perjuangan-perjuangan pahlawan dibandingkan perjuangan
para pahlawan sampai tetes darah penghabisan untuk memperjuangkan kemerdekan
tanah kalimantan.tetapi saat ini rasa nasionalisme sudah mulai berkurang karena
hanya sebagian orang saja yang berkunjung ketempat museum pahlawan itu padahal harga masuk sangat
murah.tempatnya juga bersih sangat nyama untuk berwisata.
2.2 Makna patriotisme dan
nasionalisme pada zaman modern
Nasionalisme dapat diartikan sebagai
perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang
lebih rendah terhadap bangsa dan negara lain.
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan
negara kebangsaan. Hubungan nasionalisme dan negara kebangsaan memiliki kaitan
yang erat. Negara kebangsaan adalah negara yang pembentukannya di dasarkan pada
semangat kebangsaan/ nasionalisme. Artinya adanya tekad masyarakat
untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama
walaupun warga mamsyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya. Rasa nasionalisme sudah dianggap muncul manakala suatu bangsa
memiliki cita-cita yang sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan.
Nasionalisme merupakan paham kebangsaan, semangat kebangsaan dan kesadaran
kebangsaan. Paham nasionalisme akan menjadikan kita memiliki kesadaran akan adanya
bangsa dan negara.
Nasionalisme menjadi persyaratan mutlak
bagi hidupnya sebuah bangsa Ideologi nasionalisme membentuk kesadaran para
pemeluknya, bahwa loyalitas tidak lagi diberikan kepada golongan atau keompok
kecil, seperti agama, ras, suku dan budaya (primordial), namun ditujukan kepada
komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa dan negara. Sebagai
kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide (ideologi) menjadi conditio sine quanon
(leadaan yang harus ada) bagi keberadaan negara dan bangsa.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela
berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan
“isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta
benda maupun jiwa raga.
Pada zaman modern ini, ketika
globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan pudarnya
rasa Nasionalisme dan Patriotisme. Sungguh menyedihkan melihat semangat Nasionalisme
dan Patriotisme masyarakat Indonesia sekarang ini, jiwa masyarakat Indonesia
telah terkontaminasi oleh budaya dari luar. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak
remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya
Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian
tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-
jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka
dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan
budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan budaya indonesia.
Teknologi internet merupakan teknologi
yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa
lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika
digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi
jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu
handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka
lebih memilih sibuk denganmenggunakan handpone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan
analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nasionalisme Indonesia adalah sebuah
nasionalisme bentukan, sebuah kesadaran akan identitas bangsa sebagai hasil
konstruksi karena pengalaman penderitaan dan diskriminasi oleh bangsa kolonial
Belanda. Itulah nasionalisme Indonesia, yakni sebuah penegasan akan identitas
diri versus kolonialisme-imperialisme.
Patriotisme adalah sikap Untuk selalu
mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang
mempunyai semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia sudi
mengorbankan segala-galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kejayaan dan
kemakmuran tanah air.
3.2 Saran
Kita perlu
menumbuhkan lagi rasa patriotisme dan nasionalisme kepada diri setiap rakyat
indonesia terutama para pemuda,dimulai dari kita mencintai produk-produk dalam
negeri dan mengenang kembali perjuangn para pahlawan indonesia.globalisasi ini
bnyak budaya-budaya barat yang masuk indonesia maka kita harus bisa memilih
budaya yang sesuai dengan budaya indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar